Stroke adalah kondisi serius yang bisa mengancam hidup. Pasalnya, penyakit ini dapat terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau berkurang secara tiba-tiba. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik).
Stroke bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, dari berbagai latar belakang dan usia. Namun, risiko terjadinya stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun demikian, stroke tidak hanya terjadi pada orang yang lebih tua, namun juga bisa terjadi pada orang muda atau bahkan anak-anak dalam beberapa kasus yang lebih jarang.
Tentunya, kamu tidak ingin, bukan? Mengalami stroke di usia muda. Oleh karena itu, pahamilah gejala dan hal-hal yang dapat mengurangi risiko terjadinya stroke. Artikel ini akan membahas tentang menghindari atau mencegah stroke sejak usia dini.
Gejala Stroke
Pertama, mari kita kenali gejala awal yang bisa menjadi tanda stroke akan menyerang. Gejala stroke bisa bervariasi tergantung pada jenis stroke yang terjadi, baik itu iskemik (sumbatan pembuluh darah otak) atau hemoragik (perdarahan di dalam otak). Adapun gejala-gejala yang umum dari stroke meliputi :
1. Kelumpuhan atau Lemah pada Satu Sisi Tubuh
Salah satu gejala paling umum dari stroke adalah terjadinya kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba pada satu sisi tubuh, biasanya terasa pada wajah, lengan, atau kaki. Penderita mungkin mengalami sulitnya menggerakkan bagian tubuh tersebut atau merasa kelemahan pada sisi tersebut.
2. Kesulitan Bicara dan Memahami Bahasa
Gejala ini bisa bervariasi, mulai dari kesulitan dalam berbicara hingga sulit memahami bahasa yang diucapkan orang lain. Penderita stroke bisa mengalami gangguan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas, menghasilkan suara yang tidak bisa dipahami, atau mengalami kebingungan dalam memahami ucapan orang lain.
3. Gangguan Penglihatan
Penglihatan yang tiba-tiba kabur atau sulit melihat dengan jelas pada satu atau kedua mata dapat menjadi gejala stroke. Biasanya, penderita stroke mengalami penglihatan ganda, kehilangan penglihatan pada satu sisi, atau kesulitan melihat benda-benda di sekitarnya.
4. Sakit Kepala Mendadak yang Hebat
Beberapa orang yang mengalami stroke juga mengeluhkan sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah, berbeda dengan sakit kepala biasa yang pernah mereka rasakan. Rasa sakit ini seringkali datang tanpa peringatan sebelumnya.
5. Kehilangan Keseimbangan dan Koordinasi
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh bisa menjadi tanda dari stroke. Penderita mungkin merasa pusing yang hebat, kesulitan berjalan, atau mengalami kebingungan dalam melakukan gerakan sederhana.
6. Kehilangan Kesadaran atau Kebingungan
Gejala stroke juga dapat menyebabkan kebingungan, kesadaran yang terganggu, atau bahkan kehilangan kesadaran. Penderita mungkin menjadi bingung atau tidak sadar sepenuhnya terhadap lingkungan sekitarnya.
FAST, Panduan Mengenali Stroke
Saat seseorang mengalami stroke, setiap detik sangatlah berharga. Ingat gerakan FAST. FAST adalah akronim yang digunakan untuk mengingatkan dan mendeteksi gejala stroke dengan cepat. Gerakan ini merupakan panduan sederhana yang dapat membantu orang mengenali tanda-tanda stroke dan segera mencari pertolongan medis. Berikut adalah pengertian masing-masing komponen dari FAST:
Face (Wajah)
Apa wajahnya miring? Cobalah untuk meminta orang tersebut tersenyum. Jika salah satu sisi wajah tampak miring atau tidak simetris, ini bisa menjadi tanda stroke.
Arms (Lengan)
Apakah salah satu lengan sulit diangkat? Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua lengannya. Jika salah satu lengan turun atau sulit diangkat, ini dapat menjadi gejala stroke.
Speech (Penuturan)
Apakah bicaranya terganggu? Minta orang tersebut untuk berbicara atau mengulangi kalimat sederhana. Kesulitan berbicara, ucapan yang tidak jelas, atau kebingungan dalam menyusun kata-kata dapat menjadi tanda stroke.
Time (Waktu)
Waktu tindakan. Jika ada indikasi gejala stroke pada wajah, lengan, atau bicara, segera hubungi layanan darurat atau bawa orang tersebut ke fasilitas medis. Setiap detik berharga dalam penanganan stroke.
Gerakan Mencegah Stroke
Gerakan untuk mencegah stroke melibatkan sejumlah aktivitas fisik dan perubahan gaya hidup yang dapat mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah. Berikut adalah rinciannya:
1. Aktivitas Aerobik Teratur
Berjalan Kaki
Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki setiap hari dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, menjaga berat badan, dan mengurangi risiko stroke.
Bersepeda
Bersepeda merupakan olahraga yang ringan dan menyenangkan yang dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan memperkuat otot-otot tubuh.
Berenang
Renang adalah latihan non-berat yang ringan pada sendi, tetapi efektif dalam meningkatkan daya tahan dan menjaga kesehatan jantung.
2. Latihan Kekuatan
Angkat Beban Ringan
Latihan kekuatan seperti angkat beban ringan dapat membantu memperkuat otot dan tulang, serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Latihan Kekuatan Tubuh
Gerakan yoga atau pilates dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan inti, dan koordinasi.
3. Latihan Kardio Intensitas Tinggi (HIIT)
Latihan HIIT melibatkan interval latihan tinggi dan istirahat singkat. Ini dapat membantu meningkatkan kapasitas aerobik, membakar lemak, dan memperkuat jantung.
4. Senam Otak
Melibatkan otak dalam aktivitas seperti teka-teki silang, sudoku, atau permainan otak lainnya dapat membantu menjaga kesehatan otak dan meminimalkan risiko stroke.
5. Yoga dan Meditasi
Latihan yoga tidak hanya baik untuk kekuatan dan fleksibilitas fisik, tetapi juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Sedangkan meditasi dapat membantu menenangkan pikiran, menurunkan tekanan darah, dan mengelola stres, yang semuanya berkontribusi pada pencegahan stroke.
6. Pemanasan dan Pendinginan yang Baik
Sebelum melakukan aktivitas fisik, penting untuk melakukan pemanasan untuk mempersiapkan tubuh agar tidak terjadi cedera. Setelah beraktivitas, lakukan pendinginan untuk merilekskan otot-otot dan mencegah kelelahan.
7. Jaga Hidrasi dan Nutrisi
Pastikan untuk minum air yang cukup, karena dehidrasi dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan tekanan darah tinggi. Konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, ikan berlemak, dan biji-bijian, untuk mendukung kesehatan jantung.
Tips Mencegah Stroke Sejak Dini
Stroke bisa terjadi tiba-tiba dan mengganggu kehidupan. Untuk menghindari stroke, kamu bisa melakukan beberapa hal:
1. Perhatikan Pola Makanmu
Makanan berperan besar dalam kesehatanmu. Mulailah dengan mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak jenuh, kaya serat, seperti whole grains, kacang-kacangan, sayurat, dan makanan tinggi nutrisi. Kurangi garam, gula, makanan tinggi lemak terutama lemak jenuh dan trans, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
2. Rajin Bergerak dan Berolahraga
Gerakan aktif dan rutin olahraga bisa mencegah risiko stroke. Mulai dari berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau olahraga ringan lainnya. Coba cari yang paling kamu nikmati dan lakukan secara konsisten.
Atau, kamu bisa mencoba setidaknya 150 menit aktivitas aerobik setiap minggu dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. Sertakan latihan kekuatan seperti angkat beban ringan untuk memperkuat otot dan meningkatkan daya tahan.
3. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko stroke. Cobalah menjaga pola makan seimbang dan berolahraga teratur untuk menjaga berat badanmu tetap ideal.
4. Rutin Periksa Kesehatan
Jangan abaikan kunjungan rutin ke dokter. Memeriksakan tekanan darah, kolesterol, dan kondisi kesehatan lainnya secara teratur bisa membantu dalam deteksi dini risiko stroke.
5. Kontrol Kolesterol dan Tekanan Darah
Lakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin dan atasi peningkatan kadar kolesterol dengan perubahan pola makan dan obat-obatan sesuai petunjuk dokter. Jangan lupa untuk melakukan kontrol tekanan darah secara teratur.
6. Hindari Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol yang Berlebihan
Rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Sedangkan terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan berkontribusi pada risiko stroke.
7. Pantau Gula Darah
Jika kamu memiliki diabetes, kendalikan kadar gula darah dengan teratur sesuai petunjuk dokter. Diabetes juga termasuk salah satu faktor risiko stroke.
Pengobatan Stroke
Setelah mendapatkan pertolongan medis, pengobatan selanjutnya akan bergantung pada jenis stroke yang dialami. Terapi rehabilitasi dan perubahan gaya hidup menjadi penting untuk mencegah kekambuhan. Selain itu, konsumsi obat herbal juga dapat digunakan sebagai upaya mengobati stroke.
Etheral Bharata merupakan obat herbal yang secara tradisional dapat mengobati stroke, kolesterol, dan jantung koroner. Obat herbal ini terbuat dari Centella asiatica herba ekstrak yang halal dan aman dikonsumsi dan terdaftar di BPOM.
Telah dipercaya oleh konsumen setia Bharata Herbal, Etheral Bharata juga berkhasiat mengobati gejala stroke. Segera pesan sekarang dan dapatkan harga termurah khusus untukmu.
Kesimpulan
Menghindari stroke sejak dini itu bukanlah hal yang mustahil. Pertama, mulai dari makanan yang masuk ke perut. Cobalah kurangi garam dan lemak jahat, ganti dengan makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Jaga tekanan darah dan kadar kolesterol. Mengatur pola makan adalah langkah awal yang mudah untuk menghindari risiko stroke.
Selain itu, gerak-gerakan sederhana juga bisa menghindari stroke dini. Rajin-rajinlah olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda. Gerakan-gerakan tersebut yang teratur bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Jangan lupa, kamu juga bisa lakukan latihan kekuatan biar badan jadi lebih kuat dan siap lawan risiko stroke.
Ingat, kenali gejala-gejala stroke. Jika kamu atau orang sekitarmu punya tanda-tanda kelumpuhan di satu sisi tubuh, kesulitan bicara, atau pusing yang parah, jangan ditunda-tunda. Cepatlah mencari bantuan medis, ya! Nah, itu dia, dengan mengubah kebiasaan sehari-hari dan memperhatikan tanda-tandanya, kamu bisa menghindari risiko stroke. Tetap jaga kesehatan, ya!